Selasa, 15 Maret 2016
Inilah Sebuah Alasan Gubernur Ahok Tidak Melaporkan Mobil Didalam LHKPN
Berita ANTV - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak memasukkan kepemilikan kendaraan, baik roda empat ataupun dua dalam Laporan Harta Kekayaan Petinggi Negara (LHKPN) yang diserahkan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, kendaraan paling akhir yang dipunyainya telah di jual serta cuma memakai mobil punya perusahaannya.
" Saya memanglah dari dahulu mobil saya ada di PT. Saya tidak pernah beli mobil pribadi dari dahulu, ada satu saya jual, " tutur pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/3).
Ahok memberikan, mobil yang sering digunakannya saat ini adalah punya perusahaan. Begitu, dia tidak pernah mempunyai kendaraan pribadi di tempat tinggalnya.
" Lantaran mobil saya ada di PT, bila PT-nya miliki saya, sama tidak naik mobil, " sahut Ahok.
Seperti di ketahui, Ahok mencantumkan semua harta bendanya berbentuk harta tidak bergerak, bergerak ataupun surat bernilai. Harga tidak bergerak Ahok meraih Rp 15. 050. 480. 000, berupa tanah yang jumlahnya meraih 16 unit di Belitung Timur serta Jakarta Utara.
Tanah terluas punya Ahok ada di Belitung Timur, dimana luasnya meraih 18 ribu mtr. persegi. Harta Tidak Bergerak yang dipunyai Ahok ini alami penambahan cukup penting, yaitu sebesar 63, 36 % dari pelaporan th. 2012 yang meraih Rp 9. 213. 076. 000.
Dalam LHKPN yang diterbitkan KPK itu, Ahok tidak mencantumkan harta bendanya berbentuk mobil atau kendaraan roda dua yang lain. Dia cuma mencantumkan kekayaan berupa logam mulia, surat bernilai serta giro, yang nilainya semasing sebesar Rp 650. 000. 000, Rp 2. 595. 000. 000 serta Rp 2. 939. 591. 240.
Ahok melaporkan ada menambahkan nilai pada logam mulia, dimana pada LHKPN terlebih dulu terdaftar cuma sejumlah Rp 420. 000. 000. Hal yang sama saja berlangsung pada Giro yang dipunyai Ahok dari nilai LHKPN yang dilaporkan pada 22 Maret 2012 sebesar Rp 163. 211. 742.
Angka-angka diatas belum termasuk juga nilai piutang yang dipunyai Ahok mulai sejak 2012 lantas serta angkanya tidak mempunyai pergantian, yaitu sebesar Rp 67. 008. 321.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar