Berita ANTV - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling anti berikan pertolongan sosial dengan cara tunai. Kebiasaan ini dijalaninya mulai sejak terjun ke dunia politik. Begini argumen Ahok.
" Saya tak sukai pertolongan sosial (yang tunai dibagi ke orang-orang). Mulai sejak berpolitik, saya tak pernah bagi-bagi sembako, bagi-bagi baju, bagi-bagi bakti sosial, saya paling anti, " kata Ahok dalam sambutan penyerahan beasiswa dari Yayasan Beasiswa Jakarta pada siswa serta mahasiswa di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (2/12/2015).
Pertolongan sosial yang disebut Ahok yaitu pertolongan yang bermuatan politik transaksional. Orang-orang yang di beri pertolongan mesti mensupport tokoh yang berikan pertolongan dalam perpolitikan.
Walau sebenarnya, hak untuk hidup layak, hak untuk memperoleh pendidikan, serta hak memperoleh service kesehatan adalah hak orang-orang. Hak ini tidak butuh dikatakan sebagai pertolongan, lantaran memanglah telah semestinya orang-orang memperolehnya.
" Ini yaitu hak Anda untuk kuliah, hak anda untuk lulus. Maka dari itu sila ke-5 Pancasila bukanlah 'Bantuan sosial untuk semua rakyat Indonesia'. Namun 'Keadilan sosial untuk semua rakyat Indonesia', " kata Ahok dihadapan beberapa ratus penerima beasiswa dari yayasan yang di pimpin bekas gubernur DKI Sutiyoso ini.
Lantaran telah jadi hak orang-orang untuk hidup layak, jadi seseorang pemimpin daerah harus mewujudkan hidup layak ini. Dalam konteks pendidikan, Jakarta mempunyai Kartu Jakarta Pandai (KJP).
" Anda mengkafirkan saya juga, Anda terus memiliki hak memperoleh KJP. Ini baru namanya keadilan sosial. Bila pertolongan sosial, beda. Anda saya kasih pertolongan, namun anda mesti tentukan saya ya, " kata Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar