Sabtu, 19 Desember 2015

Kasus Setya Novanto Sudah Di Ujung Tanduk

Berita ANTV - Setya Novanto mengurung diri di ruangan kerjanya. Ia cuma ditemani pengacaranya, Firman Wijaya, di lantai tiga Gedung Nusantara Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta. Tak ada tamu yang datang.

Walau mengurung diri, bukanlah bermakna ia berdiam diri. Dari ruangan kerjanya yang dihiasi lima lukisan serta dilengkapi tiga unit tv LED, Novanto repot lakukan koordinasi, telephone sana-sini untuk lakukan lobi. " Komunikasi dengan beberapa kolega, cuma lewat telephone genggamnya, " kata Firman pada detikcom.

Hari itu, Rabu, 16 Desember 2015, jadi perang penghabisan untuk Novanto. Mahkamah Kehormatan Dewan bakal mengambil keputusan nasib Novanto. Ia bakal diputus apakah tidak mematuhi norma atau tak dalam skandal " ayah minta saham " hingga bakal dicopot dari posisi Ketua DPR atau tak.

Dalam kondisi di ujung tanduk, Novanto mesti memakai semua daya untuk dapat menyelamatkan diri. Skandal " ayah minta saham " bukanlah perkara kecil. Dalam masalah itu, politikus Partai Golkar itu dituding mencatut nama Presiden Joko Widodo serta Wakil Presiden Juiceuf Kalla untuk minta saham ke PT Freeport Indonesia sebesar 20 %. Keinginan saham itu juga sebagai kompensasi atas kemauan Novanto memuluskan sistem perpanjangan kontrak Freeport.

Novanto lakukan semua usaha untuk menyelamatkan karir politiknya. Ia meletakkan " beberapa orang " -nya untuk membendung Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Ia memotong kompas menjumpai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk ganti anggota MKD dari partai berlambang beringin itu.

Pada Ical—sapaan Aburizal—Novanto menyodorkan nama Kahar Muzakir, Ridwan Bae, serta Adies Kadir untuk mewakili Golkar di MKD. Ketiga orang itu adalah orang dekat Novanto. Kahar Muzakir serta Novanto di kenal dekat terlebih saat keduanya pernah dimaksud dalam masalah korupsi penyelenggaraan PON Riau pada 2012.

Ical pada akhirnya pilih beberapa orang yang disodorkan Novanto dari pada calon yang telah diarahkan Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin. " Pertemuan Ical serta Novanto saat sebelum sidang MKD di gelar. Tempatnya saya tak dapat meyakinkan, " demikian kata seseorang sumber pada detikcom.

Tak aneh apabila sepanjang pleno MKD, Kahar dkk membela Novanto habis-habisan. Pada sidang yang diawali 2 Desember itu, Kahar mempermasalahkan legal standing pelapor, yaitu Menteri Daya serta Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Walau sebenarnya permasalahan legal standing telah putus dengan kata lain sudah disetujui tak dipersoalkan lagi oleh MKD. Sedang Ridwan Bae repot meminta DPR membuat Panitia Spesial PT Freeport Indonesia.

Trio pendukung Novanto itu bikin MKD semakin banyak mengadili pelapor Sudirman dari pada mengadili Novanto. MKD juga menyepakati hasrat Novanto supaya sidang pada dianya di gelar tertutup. Sidang pada 7 Desember itu bahkan juga di pimpin Kahar. Akhirnya, sidang jalan landai-landai saja. Pada Novanto, yang mulia beberapa anggota Mahkamah tak ajukan pertanyaan bertubi-tubi seperti waktu memanggil Sudirman serta bos Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.

Tetapi berhasil itu terus tak dapat mengusir gelisah Novanto. Terutama Sudirman serta Maroef berikan info yang menyatakan bahwa Novanto tidak mematuhi norma : minta saham dengan mencatut nama Presiden serta Wakil Presiden.

 " Bila didengarkan dengan cara utuh, walau yang menyebutkan angka (saham) Riza, namun yang mengkondisikan, merespons, serta berikan penekanan yaitu Pak SN, " kata Sudirman waktu bersaksi di MKD pada 2 Desember.

Esok harinya, Maroef memperkuat kesaksian Sudirman. Ia berkata, " Ketua DPR RI berbarengan rekannya, Saudara Riza, mengemukakan pada saya, minta untuk memperoleh saham seputar 20 %, juga meminta proyek PLTA. "

Disamping itu, kondisi diluar gedung DPR makin panas. Beberapa demo mahasiswa mulai di gelar menuntut Novanto mundur. Kegeraman pada Novanto mencapai puncak.

Sesudah MKD mengadakan sidang Novanto dengan cara tertutup, Jokowi dengan cara segera mengemukakan ketersinggungannya pada Novanto. Jokowi menilainya Novanto sudah mempermainkan instansi negara.

 " Saya tidak apa-apa disebutkan presiden hilang ingatan, presiden saraf, presiden koppig, tidak apa-apa. Namun, bila telah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 %, itu yang saya tidak ingin. Tidak dapat! " tutur Jokowi. Saat sebelum Jokowi, Wakil Presiden Juiceuf Kalla meminta Novanto mundur lantaran terang lakukan pelanggaran norma.

Kelompok legislatif juga mulai melawan Novanto. Satu hari saat sebelum sidang vonis di gelar, sejumlah 31 anggota DPR tak sudi lagi di pimpin bekas pria tertampan Surabaya itu. Mereka bikin gerakan #SaveDPR menekan Novanto mundur.

Novanto menggunakan pagi dengan memonitor semua dinamika politik itu sembari menanti sidang putusan di gelar pada siang harinya. Ia juga selalu berkonsultasi dengan Firman untuk membuat kiat. Novanto balik menggertak pihak-pihak yang memperkarakan dianya dengan melaporkan Sudirman serta Pemimpin Redaksi Metro TV Putra Nababan ke polisi atas pencemaran nama baik dalam masalah " ayah minta saham " ini.

Waktu Novanto repot di ruangan kerjanya, pada siang hari mendekati sidang MKD di gelar, Komisi Pemberantasan Korupsi memperoleh laporan bakal ada transaksi duit beberapa puluh miliar rupiah untuk menyelamatkan Novanto. Gosip aliran duit ini pada awal mulanya sempat juga nampak ketika Novanto di check MKD. Gosip itu di ketahui oleh Sekretaris Fraksi Golkar DPR Bambang Soesatyo.

 " Saya pernah mendengar, namun tak yakin atas isu yang beredar itu bahwa mendekati sidang MKD ada operasi senyap pada anggota MKD. Saya masih tetap yakin beberapa anggota MKD bakal pilih melindungi integritas dari pada isi tas mereka lantaran sadar umum mengawasi, " kata Bambang.

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang menepis gosip itu. " Tak ada sekalipun, " tuturnya. Lantaran gosip makin kuat serta memperoleh laporan, KPK juga segera mengadakan operasi untuk memonitor transaksi itu. KPK juga bergerak ke DPR.

DPR sendiri, sesudah telat 2, 5 jam, pada akhirnya mengadakan sidang MKD pada jam 15. 30 WIB. Sidang ini diwarnai penonaktifan mendadak pada Akbar Faizal, yang sepanjang sidang di kenal vokal.

Kondisi di sidang MKD nyatanya makin memojokkan Novanto. Sejumlah 10 anggota MKD dalam pandangannya memberi sanksi tengah dengan kata lain Novanto dapat dibuktikan bersalah serta mesti mundur dari jabatannya juga sebagai Ketua DPR.

Sedang 7 anggota MKD yang lain memberi sanksi berat dengan konsekwensi, terkecuali mundur dari Ketua DPR, Novanto mesti menanggalkan statusnya juga sebagai anggota DPR. Tetapi putusan itu mesti lewat sidang panel.

Lihat gelagat itu, Novanto dapat meraba akhir permainan di Senayan. Demikian hari beranjak malam, ia makin kerap lakukan panggilan telephone. Jam 19. 00 WIB, dia mengambil keputusan bikin surat pengunduran diri. " Dirumuskan di ruangan kerja beliau. Saya mengikuti beliau hingga akhir, " tutur Firman.

Saat sebelum bikin surat pengunduran diri itu, Novanto berkonsultasi dengan Ical. Mendekati magrib, Novanto pernah meninggalkan kantor DPR serta pulang ke tempat tinggalnya. Dirumah di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, itu tengah di gelar pengajian anak yatim.

 " Setahu saya, Pak Novanto bersua dengan Pak Ical saat sebelum mundur untuk konsultasi, " tutur juru bicara Ketua Umum Golkar, Lantas Mara Satriawangsa. Tetapi Lantas Mara tak menuturkan dimana Ical serta Novanto bersua.

Demikian surat pengunduran diri rampung serta restu Ical didapat, jam 19. 45 WIB Novanto segera mengontak Sufmi Dasco, anggota MKD dari Partai Gerindra, untuk mengambil surat pengunduran diri itu lalu membacakannya dihadapan majelis MKD.

Surat pengunduran diri itu tak berisi rasa bersalah Novanto atas pelanggaran norma. Ia cuma menyebutkan mengundurkan diri untuk melindungi harkat serta martabat DPR dan untuk membuat ketenangan orang-orang. Memperoleh surat pengunduran diri itu, MKD juga bersukacita. Mereka hentikan persidangan serta terima pengunduran diri Novanto.

Senayan juga mulai adem oleh mundurnya Novanto. Disamping itu, Kejaksaan Agung masih tetap mengaduk kiat bubur panas untuk Novanto. Telah tiga minggu Kejaksaan Agung mengecek saksi serta menghimpun bukti untuk menguatkan sangkaan permufakatan jahat Novanto serta Riza waktu bersua dengan bos Freeport Indonesia. " Kita panggil pinggirnya dahulu. Yakni, saksi-saksi yang kita kumpulkan, " kaya Layanan Agung Prasetyo.

Jaksa Agung Prasetyo (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jaksa telah menggali narasi dari 15 orang, diantaranya Maroef, Sudirman, Medina (sekretaris pribadi Novanto), Sekjen DPR Winantuningtyastiti Swasanani, Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo, serta pegawai hotel.

Kejaksaan Agung juga meminta pertolongan ahli dari Institut Tehnologi Bandung serta Kampus Gadjah Mada, Yogyakarta. Seseorang doktor di Fakultas Tehnik Fisika ITB disuruh mengkaji isi rekaman pertemuan Novanto, Riza, serta Maroef di Club Lounge lantai 21 Hotel Ritz-Carlton, Sudirman Center Business District, Jakarta Selatan, pada 8 Juni 2015, itu.

Sedang guru besar Pengetahuan Hukum Kampus Gadjah Mada, Eddy O. S. Harriej, disuruhi pendapat perihal permufakatan jahat dalam tindak pidana korupsi.

Tim jaksa juga menyambangi Club Lounge Hotel Ritz-Carlton, tempat ke-2 Novanto-Riza janjian dengan Maroef. Mereka mengambil rekaman kamera CCTV serta bukti pembayaran lounge. Sesudah info saksi di rasa kuat, jaksa baru bakal memanggil Novanto. " Ini ibaratnya bubur panas. Kami panggil pinggirnya dahulu, yakni saksi-saksi yang kami kumpulkan, " kata Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.

Jaksa sampai saat ini belum dapat mendatangkan Riza Chalid lantaran telah keburu pergi ke luar negeri. Walau sekian, jaksa telah bisa menarik rangkuman bahwa Novanto, atau berbarengan dengan Riza, yaitu pihak sebagai inisiator pertemuan yang mengulas renegosiasi kontrak tambang emas paling besar di Indonesia itu.

Karena, ruangan pertemuan di hotel itu dipesan atas nama Medina. Wanita cantik wajahnya oval ini di panggil lagi pada Kamis, 17 Desember, namun tidak datang. " Maroef menyebutkan cuma diundang. Pasti umum tahu siapa yang mempunyai gagasan. Ya, dua orang itu, kan? " tutur Direktur Penyidikan pada Jaksa Muda Pidana Tindak Spesial Kejaksaan Agung Fadil Zumhana.

Sebagian alat bukti yang diperoleh sebenarnya telah cukup untuk tingkatkan status perlakuan hukum masalah " ayah minta saham " itu. Bukti itu berbentuk tiga unit handphone yang telah diklon berisi. Satu diantaranya yaitu hp mempunyai Maroef.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar