Berita ANTV - Jenderal Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan pada akhirnya mengadakan jumpa pers lantaran terasa terganggu atas penyebutan namanya dalam rekaman masalah " Ayah Minta Saham " berkenaan dengan PT Freeport Indonesia.
Nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, serta Keamanan ini dimaksud sejumlah 66 kali dalam pembicaraan yang disadari Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada dianya serta Ketua DPR Setya Novanto dan entrepreneur Riza Chalid itu.
Dalam jumpa pers spesial, Luhut menyatakan tak pernah meminta sepersen juga saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu. Walau sekian, dia berasumsi ada sangkaan keinginan saham itu sangatlah tak masuk akal.
" Saya tak pernah meminta saham Freeport, " tuturnya dalam jumpa pers di kantornya, Jumat, 11 Desember 2015. " Namun begini, apa masuk akal, seorang berikanlah saham Freeport 20 % pada siapa juga itu. Itu sama juga dengan US$ 1, 8 miliar atau mungkin saja saat ini US$ 1, 6 miliar. " Bila dihitung, US$ 1, 8 miliar dengan kurs rupiah seputar 13. 700, nilainya seputar Rp 21 Triliun.
Luhut berasumsi keinginan saham 20 % itu tak masuk akal karena Freeport terdaftar juga sebagai perusahaan umum di New York, AS. " Bila hingga ada yang berikanlah (saham), itu mesti komisioner, bukanlah Presdir Freeport Indonesia. Jadi, bila ada orang minta itu, menurut saya, aneh, " katanya.
Luhut juga memperhitungkan bakal melaporkan beberapa pihak yang menuduhnya bermain dalam usaha perpanjangan kontrak Freeport saat sebelum waktunya itu. " Saya dapat juga buat dia ribet, " katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar